Tuesday, October 17, 2017

Bawang-Putih : mencegah, mengatasi, mengobati Asma

Bawang Putih ( Allium Sativum, linn )

Familia : Liliaceae.

Dalam kehidupan sehari-hari, Bawang putih tidak asing lagi ditelinga kita, tapi kita tidak menyadari betapa banyak manfaat dari Bawang putih ini , pada bagian ini akan dijelaskan lebih rinci cara penggunaannya agar dapat berfungsi baik dengan takaran yang tepat. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat keterangan disini .




Uraian :
Bawang putih (allium sativum) termasuk genus afflum atau di Indonesia lazim disebut bawang putih. Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -75 em, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih. Bawang putih yang semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di Indonesia, jenis tertentu dibudidayakan di dataran rendah. Bawang putih berkembang baik pada ketinggian tanah berkisar 200-250 meter di atas permukaan laut. 

1. Syarat Tumbuh 

a. Iklim ·

Ketinggian tempat : 600 m - 1.200 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 800 mm - 2.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 7 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 6 bulan · Suhu udara : 150 C - 200 C · 
Kelembapan : tinggi · 
Penyinaran : sedang 

b. Tanah · 

Jenis : gromosol (ultisol). · Tekstur : lempung berpasir (gembur) · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 50 cm - 150 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 6 - 6,8 · 

Kesuburan : tinggi 

2. Pedoman Bertanam 
  • Pegolahan Tanah · Buatkan selokan atau parit dengan lebar 30 cm - 40 cm, dalam 30 cm - 60 cm. Tanah galian digunakan untuk bedengan selebar 60 cm - 100 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan, lalu dicangkul sedalam 15 cm - 30 cm. · Setelah 10 hari - 15 hari dicangkul kembali hingga membentuk gumpalan halus, kemudian diberi pupuk kandang 10 ton - 15 ton/hektar. · Sehari sebelum tanam, bedengan dibasahi.  
  • Persiapan Bibit · Bibit berasal dari tanaman cukup tua (85 hari - 135 hari), sehat dan tidak cacat. · Bibit disimpan dalam ruangan kering sekitar 5 bulan - 8 bulan digantung pada para-para. · Siang untuk bibit berasal dari umbi yang beratnya 5 g - 7,5 g/umbi.  
  • Penanaman · Buatkan lubang tanam sedalam 3 cm - 4 cm dengan tugal. · Tancapkan bibit dengan posisi tegak lurus, ujung siung di atas dan ¾ bagian siung tertanam dalam tanah. · Taburkan tanah halus dan tutup merata dengan jerami setelah 3 cm. · Jarak tanam 10 cm x 10 cm atau 15 cm x 10 cm

Nama Lokal :
Garlic (Inggris), Bawang Putih (Indonesia), Bawang (Jawa); Bawang Bodas (Sunda), Bawang handak (Lampung); Kasuna (Bali), Lasuna pute (Bugis), Bhabang pote (Madura); Bawa bodudo (Ternate), Kalfeo foleu (Timor);


Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Hipertensi, Asma, Batuk, Masuk angin, Sakit kepala, Sakit kuning; Sesak nafas, Busung air, Ambeien, Sembelit, Luka memar, Abses; Luka benda tajam, digigit serangga, Cacingan, Sulit tidur (Insomnia);

Pemanfaatan :
1. Hipertensi
    a. Bahan: 3 siung bawang putih,
       Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan
       air secukupnya, Ialu disaring;
       Cara menggunakan: diminum secara teratur setiap hari.

    b. Bahan : 2 siung bawang putih;
       Cara membuat: bawang putih dipanggang dengan api;             
       Cara menggunakan: dimakan setiap pagi selama 7 hari.

2. Asma, batuk dan masuk angin
    Baban: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan gula batu
    secukupnya;
    Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos
    bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/disaring;
    Cara menggunakan: diminum setiap pagi sampai sembuh.

3. Sakit kepala
    Bahan: umbi bawang putih;
    Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
    Cara menggunakan: untuk kompres pada dahi.

4. Sakit kuning, sesak nafas dan busung air
    Bahan: 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam
    Cara membuat : umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian kedua
    bahan tersebut direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih
    dan diaduk sampai merata, dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan
    sore.

5. Ambeien
    Bahan : umbi bawang putih;
    Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas
    untuk diambil airnya;
    Cara menggunakan: dioleskan di sekitar dubur setiap hari.

6. Sembelit
    Bahan: yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya;
    Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk
    diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring;
    Cara menggunakan: diminuni biasa.

7. Luka memar karena tikaman atau pukulan
    Bahan: bawang putih dan 1 sendok madu;
    Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1
    sendok madu dan dicampur sampai merata;
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

8. Luka kena benda tajam berkarat
    Bahan: umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya;
    Cara membuat: umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke
    dalam minyak kelapa dan ditumbuk halus;
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

9. Mempercepat matangnya bengkak abses
    Bahan : umbi bawang putih;
    Cara membuat: umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat,
    kemudian ditumbuk halus;
    Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian yang bengkak.

10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri
     Bahan: umbi bawang putih;
     Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
     Cara menggunakan: ditempelkan pada baglan yang kemasukan
     serpihan kaca, kayu atau duri.

11. Sengatan serangga
     Bahan: umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya;
     Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian
     dicampur dengan bahan lainnya sampai merata;
     Cara menggunakan: dioleskan ada bagian tubuh yang disengat
     serangga.

12. Mengusir cacing kremi dan cacing perut
     Baban: beberapa siung bawang push;
     Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
     Cara menggunakan: dimakan langsung.

13. Sulit tidur (insomnia)
     Bahan: beberapa slung bawang putih;
     Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
     Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur.

Komposisi :

KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung :
  • protein sebesar 4,5 gram.
  • lemak 0,20 gram, - hidrat arang 23, 1 0 gram,
  • vitamin B 1 0,22 miligram, - vitamin C 1 5 miligram,
  • kalori 95 kalori, - posfor 134 miligram,
  • kalsium 42 miligrain.
  • besi 1 miligram dan
  • air 71 gram. 
Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.

      
      

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us

Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
      

Wednesday, January 2, 2013

Kecubung : mencegah, mengatasi, mengobati asma

Kecubung (Datura metel, Linn.)


Sinonim : Datura fastuosa, Linn. D. alba, Ness. D. fasttuosa, Linn. var alba C.B. Clarke.

Familia : Solanaceae

Uraian :

Kecubung (Daura Metel) termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal. Cabangnya banyak dan mengembang ke kanan dan ke kiri sehingga membentuk ruang yang lebar. Namun demikian, tinggi dari tumbuhan kecubung ini kurang dari 2 meter. Daunnya berbentuk bulat telur dan pada bagian tepiannya berlekuk-lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Bunga kecubung menyerupai terompet dan berwarna putih atau lembayung. Buahnya hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat. Buah kecubung, bagian luarnya, dihiasi duri-duri dan dalamnya berisi biji-biji kecil berwarna kuning kecoklatan. Selain Kecubung Kasihan (Datura Metel) ada juga jenis lain, yaitu Kecubung Kecil (Datura Stramonium) dan kecubung Hutan (Brugmansia Suaveolens, Humb, Bonpl, ex Wild, Bercht dan Presl). Kecubung cocok hidup di daerah dataran rendah sampai ketinggian tanah 800 meter di atas permukaan laut. Selain tumbuh liar di ladang-ladang, kecubung juga sering ditanam di kebun atau pelataran halaman rumah di pedesaan. Perbanyakan tanaman ini melalui biji dan stek.

Nama Lokal : Kecubung (Jawa, Sunda), Kacobhung (Madura), ; Bembe (Madura), Bulutube (Gorontalo), Taruapalo (Seram); Tampong-tampong (Bugis), Kucubu (Halmahera, Ternate); Padura (Tidore), Karontungan, Tahuntungan (Minahasa);

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Asma, Reumatik, Sakit pinggang, Pegel linu, Bisul, Eksim;

Pemanfaatan :
1. Asma (Mengi atau Bengek)
  • Bahan: 10 lembar daun kecubung Cara membuat: Daun kecubung diiris-iris (dirajang) dan dijemur sampai kering; Cara menggunakan: Dipakai untuk merokok dengan bungkus kelobot jagung.
  • Bahan: daun dan bunga kecubung secukupnya Cara membuat: daun dan bunga kecubung diiris-iris (dirajang) dan dijemur sampai kering; Cara menggunakan : Dipakai untuk merokok sebagai gantinya tembakau.
2. Reumatik Bahan:
Daun kecubung dan minyak kelapa

Cara membuat: daun kecubung diremas-remas sampai layu, kemudian diolesi dengan minyak kelapa dan dipanggang di atas api;

Cara menggunakan : Dalam keadaan hangat-hangat ditempelkan pada bagian yang sakit.

3. Sakit pinggang/Boyok, Reumatik, Pegel-Linu, Memar dan Bisul
Bahan: 4 lembar daun kecubung dan kapur sirih secukupnya; Cara membuat: Kedua Bahan tersebut ditumbuk (dipipis) sampai halus dan dibuat adonan sampai merata; Cara menggunakan: dipakai untuk bedak atau param gosok pada bagian yang sakit.

4. Eksim
Bahan: 3 lembar daun kecubung dan minyak kelapa; Cara membuat: daun kecubung ditumbuk halus, ditambah dengan minyak kelapa, kemudian dipanggang di atas api;

Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk menggosok bagian badan yang kena eksim.

Komposisi :
Kecubung (Datura Metel) mengandung beberapa senyawa kimia, diantaranya : hiosin, co-oksalat, zat lemak, atropin (hyosiamin) dan skopolamin. Kecubung yang berbunga putih sering dianggap paling beracun dibanding jenis kecubung lainnya yang juga mengandung zat alkaloida. Untuk itu pemakaiannya sangat hati-hati dan terbatas sebagai obat luar.

Perhatian!!

Apabila seseorang keracunan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur. Dan untuk melawan keracunan tersebut adalah dengan minum kopi yang keras dan usahakan supaya menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Kayu-Putih : mencegah, mengatasi, mengobati, Asma

Kayu Putih (Meialeuca leucadendra L.) 


Sinonim : = M. cajuputi, Roxb. = M. cumingiana et lancifolia Turcz. = M. minor Sm. = M. saligna B. = M. viridifolia, Gaertn. = Myrtus leucadendra, Linn, = M. saligna Gmel. 

Familia : Myrtaceae

Uraian :

Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpi., dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah. Pohon, tinggi 10-20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung kebawah. Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah, dan ada yang kayunya berwarna putih. Rumphius membedakan kayu putih dalam varietas daun besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil, yang digunakan untuk membuat minyak kayu putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar. 

Nama Lokal : Gelam (Sunda, Jawa), ghelam (Madura), inggolom (Batak); Gelam, kayu gelang, kayu putih (Melayu), bru galang,; Waru gelang (Sulawesi), nggielak, ngelak (Roti), ; lren, sakelan (Piru), irano (Amahai), ai kelane (Hila),; irono (Haruku), ilano (Nusa Laut Saparuna), elan (Buru).; Bai qian ceng (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Reumatik, Radang usus, Diare, Radang kulit, Batuk, demam, flu.; Sakit kepala, sakit gigi, Ekzema, Nyeri pada tulang dan saraf; Lemah tidak bersemangat (neurasthenia), Susah tidur, Asma; 

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Kulit pohon, daun, ranting, buah.

KEGUNAAN:

Daun:
- Rematik.
- Nyeri pada tulang dan syaraf (neuralgia).
- Radang usus, diare, perut kembung.
- Radang kulit.
- Ekzema, sakit kulit karena alergi.
- Batuk, demam, flu.
- Sakit kepala, sakit gigi.
- Sesak napas (asma)

Kulit kayu:
Lemah tidak bersemangat (neurasthenia).
Susah tidur.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: Daun: 10-15 g, direbus.
Pemakaian luar: Kulit atau daun secukupnya digiling halus, untuk pemakaian setempat seperti alergik dermatitis, ekzema, luka bernanah atau daun segar secukupnya direbus, airnya untuk cuci.

CARA PEMAKAIAN: 
  1. Rasa lesu dan lemah, insomnia: Kulit kering sebanyak 6-10 g dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. minum.
  2. Rematik, nyeri syaraf, radang usus, diare: Daun kering sebanyak 6-10 g direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.
  3. Radang kulit, ekzema: Daun segar sebanyak 1 genggam dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air air bersih sampai mendidih. Hangat-hangat dipakai untuk mencuci bagian kulit yang sakit.
  4. Luka bernanah: Kulit muda, sedikit jahe dan asam, dikunyah, Ialu ditempelkan pada luka terbuka yang bernanah. Ramuan ini akan menghisap nanah dari luka tersebut dan membersihkannya.
CATATAN :
  • Sulingan minyak dari daun dan ranting dinamakan minyak kayu putih (cajeput oil), yang berkhasiat sebagai obat gosok pada bagian tubuh yang sakit atau nyeri, seperti sakit gigi, sakil telinga, sakit kepala, pegal-pegal dan encok, kejang pada kaki atau menghilangkan perut kembung, gatal digigit serangga, luka baru, luka bakar, kadang sebagai obat batuk. • Minyak kayu putih yang murni, bila dikocok didalam botol, maka gelembung-gelembung yang terbentuk dipermukaan akan cepat menghilang. Bila minyak kayu putih dipalsukan, yaitu dicampur dengan minyak tanah atau bensin, maka gelembung-gelembung yang terbentuk setelah dikocok, tidak akan cepat menghilang.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

Kulit pohon: Tawar, netral. Penenang.

Daun: Pedas, kelat, hangat. Menghilangkan sakit (analgetik), peluruh keringat (diaforetik), anti rheumatik, peluruh kentut (karminatif, pereda kolik (spasmolitik).

Buah: Berbau aromatis dan pedas. Meningkatkan napsu makan (stomakik), karminatif, dan obat sakit perut.

KANDUNGAN KIMIA:
Kulit pohon: Lignin, melaleucin. Daun: Minyak atsiri, terdiri dari sineol 50%-65%, Alfa-terpineol, valeraldehida dan benzaldehida.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Jinten-ajeran : mencegah, mengatasi, mengobati Asma

Jintan/Ajeran 

(Coleus amboinicus, Lour.)

Sinonim : Plectranthus amboinicus, Spreng.
Familia : Labiatae

Uraian :

Jintan (COLEUS AMBOINICUS) merupakan suatu tumbuhan jenis rumpu-rumputan, mempunyai batang dan tangkai berkayu. Jintan biasanya ditanam di kebun-kebun di daerah dataran rendah sampai ketingginan 1000 meter di atas permukaan laut. Batangnya lunak dan berair, bentuk daunnya mirip bed pingpong dan tepinya bergerigi. Daun Jintan memiliki bau yang khas dan bermanfaat untuk pengobatan. Pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dalam pot maupun ditanam langsung di tanah. Jintan tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari dan airnya cukup (tidakterlalu kering).

Nama Lokal : Jintan (Indonesia), Daun jinten (Jawa), Ajeran (Sunda); Majanereng (Madura), Iwak (Bali), Golong (Flores); Kuwuetu (Timor);

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Asma, Batuk, Perut kembung, Sakit kepala, Sariawan, Demam; Luka, Borok;

Pemanfaatan :
  1. Asma dan batuk Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas air kelapa hijau; Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk sampai merata. Cara menggunakan : diminum, dan dilakukan secara rutin sampai sembuh.
  2. Perut Kembung Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih; Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus; Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param). 
  3. Sakit Kepala dan sariawan Bahan: 3 gagang daun kelor; Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata. Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.
  4. Demam Tinggi Bahan: 3 gagang daun kelor; Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai ampasnya mengendap; Cara menggunakan : air ramuan tersebut digunakan sebagai obat tetes mata.
  5. Luka/Borok Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel yang telah diparut dalam jumlah yang sama; Cara Membuat : Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah dengan 1 gelas air, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum setiap hari. 
Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa pahit, agak dingin, penurun panas (antipiretik), anti radang (anti inflamasi), menghentikan perdarahan, melancarkan peredaran darah, astringen.

KANDUNGAN KIMIA : Phytosterin-B.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Buah Ceremai : mencegah, mengatasi, mengobati Asma

Ceremai

 BUAH CEREMAI

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :

Daun, kulit akar, dan biji.

INDIKASI :

Daun berkhasiat untuk: - batuk berdahak, - menguruskan badan, - mual, - kanker, dan - sariawan. Kulit akar berkhasiat untuk mengatasi : - asma dan - sakit kulit.

Biji berkhasiat untuk mengatasi : - sembelit dan - mual akibat perut kotor.

CARA PEMAKAIAN :

1. Sembelit a. Siapkan biji ceremai sebanyak 3/4 sendok teh, dicuci lalu digiling sampai halus. Seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Sewaktu masih hangat tambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai merata kemudian diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari. b. Siapkan daun ceremai segar sebanyak 3 g, dicuci lalu ditumbuk halus. Seduh dengan 1/2 gelas air panas, lalu didinginkan. Hasil seduhan diminum sekaligus bersama ampasnya.

2. Asma : Siapkan biji ceremai sebanyak 6 biji, bawang merah 2 butir, akar kara (Dolichos lablab) 1/4 genggam, buah lengkeng (Nephelium longanum; Euphoria longana) 8 butir, dicuci lalu ditumbuk seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai.tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum dengan air gula secukupnya. Sehari 2 kali, masing-masing 3/4 gelas.

3. Kanker : Siapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak 1/4 genggam, daun belimbing 1/3 genggam, bidara upas 1/2 jari, gadung cina 1/2 jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tertinggal kira-kira 3/4 bagian. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing cukup 3/4 gelas. 

4. Melangsingkan badan : Minum air rebusan daun ceremai. Obat ini bekerja kuat, jangan menggunakan dalamjangka waktu lama.

CATATAN :

Cairan akar beracun.
Sebaiknya tidak menggunakan akar ceremai untuk pengobatan.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Daun ceremai berbau khas aromatik, tidak berasa.

KANDUNGAN KIMIA: Daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun (toksik). Sedangkan buah mengandung vitamin C.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Daun-Jintan : mencegah, mengatasi, mengobati Asma

Daun Jintan

(Plectranthus amboinicus (L.) Spreng.)


Sinonim : Coleus amboinicus Lour. Coleus aromatica Benth.
Familia : Lamiaceae (Labiatae).

Uraian :

Tanaman semak, menjalar. Batang berkayu, lunak, beruas-ruas. Ruas yang menempel di tanah akan tumbuh akar, batang muda berwarna hijau pucat. Daun tunggal, mudah patah, bentuk bulat telur, tebal, tepi beringgit, berabut, panjang 6-7 cm, lebar 5-6 cm, bertulang menyirip, warna hijau muda. Bunga majemuk, berbentuk tandan, mahkota bentuk mangkok warna ungu.

Bagian yang Digunakan Seluruh bagian tumbuhan.

Nama Lokal : NAMA SIMPLISIA Plectranthi amboinici Herba; Herba Daun Jintan.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

SIFAT KHAS Pedas, menetralkan, dan membersihkan darah. SIFAT KHAS Pedas, menetralkan, dan membersihkan darah. PENELITIAN Ifiwati Wibowo,1992. Fakultas Farmasi, WIDMAN. Pembimbing: Dra. Dien Ariani L. dan dr. Irwan S. Telah melakukan penelitian daya antibakteri ekstrak Daun Jintan terhadap kuman gram negatif dari penderita infeksi saluran kemih. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak Daun Jintan dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli mulai konsentrasi 1,2 gr/ml dan bakteri P. mirabilis mulai konsentrasi 1,0 g/ml.

Pemanfaatan :

KEGUNAAN
-Asma. -Batuk.
-Bayi muntah.
-Bronkhitis.
-Demam.
-Mulas.
-Pencernaan tidak baik.
-Radang saluran kandung kemih.
-Sariawan perut.
-Sakit kepala.

RAMUAN DAN TAKARAN
Batuk
Ramuan: Daun Jintan segar 7 helai Air 100 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh. Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari. Sariawan Perut (Panas Dalam) Ramuan: Daun Jintan segar 1 gram Daun Saga segar 3 gram Herba Pegagan segar 3 gram Daun Sirih segar 3 helai Kulit Kayu Turi 4 gram Air 110 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau dipipis.

Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml (infus). Apabila dibuat pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Lama pengobatan: Diulang selama 7 hari.

Bayi Muntah
Kalau bayi sering muntah dan masih menyusui pada ibunya. Muntah tersebut disebabkan karena ibunya makan makanan yang amis seperti ikan, udang, dll. Ramuan: Daun Jintan segar 2 helai Cara pemakaian: Untuk mengobati hal tersebut, ibunya sebaiknya mengunyah Daun Jintan dan cairannya ditelan. Lama pengobatan: 3 kali sehari, pagi, siang, dan sore hari, tiap kali 2 helai Daun jintan yang masih segar.

Sakit Kepala
Ramuan: Daun Jintan segar 2 helai Daun Legundi segar 2 helai Rimpang Jahe merah 1 rimpang Rimpang Bangle secukupnya Air secukupnya
Cara pembuatan: Dipipis hingga berbentuk pasta. Cara pemakaian: Dioleskan ke pelipis dan di belakang telinga. Bila ada, dapat ditambahkan minyak kelonyo.

KEGUNAAN
-Asma. -Batuk.
-Bayi muntah.
-Bronkhitis.
-Demam.
-Mulas.
-Pencernaan tidak baik.
-Radang saluran kandung kemih.
-Sariawan perut.
-Sakit kepala.

RAMUAN DAN TAKARAN

Batuk
Ramuan: Daun Jintan segar 7 helai Air 100 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh. Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari. Sariawan Perut (Panas Dalam) Ramuan: Daun Jintan segar 1 gram Daun Saga segar 3 gram Herba Pegagan segar 3 gram Daun Sirih segar 3 helai Kulit Kayu Turi 4 gram Air 110 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau dipipis.

Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml (infus). Apabila dibuat pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Lama pengobatan: Diulang selama 7 hari. Bayi Muntah Kalau bayi sering muntah dan masih menyusui pada ibunya. Muntah tersebut disebabkan karena ibunya makan makanan yang amis seperti ikan, udang, dll. Ramuan: Daun Jintan segar 2 helai Cara pemakaian: Untuk mengobati hal tersebut, ibunya sebaiknya mengunyah Daun Jintan dan cairannya ditelan. Lama pengobatan: 3 kali sehari, pagi, siang, dan sore hari, tiap kali 2 helai Daun jintan yang masih segar.

Sakit Kepala
Ramuan: Daun Jintan segar 2 helai Daun Legundi segar 2 helai Rimpang Jahe merah 1 rimpang Rimpang Bangle secukupnya Air secukupnya
Cara pembuatan: Dipipis hingga berbentuk pasta. Cara pemakaian: Dioleskan ke pelipis dan di belakang telinga. Bila ada, dapat ditambahkan minyak kelonyo.

Komposisi : Minyak atsiri, mengandung fenol, dan senyawa kalium.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Genje : mencegah, mengatasi, mengobati Asma

Genje (Clerodendron indicum [L.] O. Ktje.)


Sinonim : C. fortunatum L., C. siphonanthus R. Br., C. lividum Lindl.

Familia : Verbenaceae

Uraian :

Genje tumbuh liar di hutan dan ladang. Kadang ditanam di halaman dekat pagar. Tumbuhan ini bisa ditemukan pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung pada dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1-3 m ini batangnya bulat berwarna hijau, retak-retak membujur, tengahnya berongga, percabangan simpodial. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berkarang. Helaian daun bentuk lanset, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua mengilap, panjang 7--15 cm, lebar 3-4 cm. Bunga majemuk, bentuk payung, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota bentuk tabung, panjang 1-1,5 cm, warnanya putih. Buah batu, bulat telur, warnanya cokelat. Biji bulat berwarna hitam.

Nama Lokal : NAMA DAERAH Indonesia: biduyuk, ganja, memadatan (Jakarta). Sumatera: Ronggo dipo (Palembang). )awa: genje (Sunda), daun apiun, sekar petak (Jawa).

NAMA ASING Chang guan jia mo li (C), glorybower (I). NAMA SIMPLISIA Clerodendri indici Folium (daun genje), Clerodendri indici Radix (akar genje).

Penyakit Yang Dapat Diobati : Rasanya pahit, sifatnya sejuk. Berkhasiat antiradang, pereda demam (antipiretik), pereda nyeri (analgesik), dan antibatuk (antitusif).

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, dan akarnya. Setelah dicuci, potong akar tipis-tipis, lalu jemur.

INDIKASI

Daun dan akar genje digunakan untuk pengobatan:

-radang saluran kencing, radang kandung kencing,
-radang saluran napas (bronkhitis), radang tenggorok,
-nyeri rongga mulut, nyeri hernia, nyeri lambung,
-terkilir, memar, rematik, -demam, influenzae,
-tuberkulosis paru, dan -sesak napas (asma).

CARA PEMAKAIAN:

Untuk obat yang diminum, rebus 15--30 g daun atau akar genje kering, lalu minum airnya. Untuk pemakaian luar, cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada tempat yang sakit, seperti keseleo, memar, reumatik, bisul, radang kulit bernanah, lalu balut.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Radang saluran kencing dan radang kandung kencing.
Sediakan daun genje dan rumput lidah ular (Hedyotis diffusa Willd.) dalam bentuk bahan kering (masingmasing 30 g). Cuci, lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus.Rebus ampasnya sekali lagi untuk diminum pada sore hari.

Sesak napas Gulung daun genje kering (secukupnya), seperti cerutu. Bakar ujungnya, lalu isap. Demam pada anak Rebus akar genje kering (10-15 g) dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan 3-4 kali sehari sampai sembuh.

Catatan:

Clerodendron sama dengan Clerodendrum.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, dan akarnya. Setelah dicuci, potong akar tipis-tipis, lalu jemur.

INDIKASI Daun dan akar genje digunakan untuk pengobatan:
-radang saluran kencing, radang kandung kencing,
-radang saluran napas (bronkhitis), radang tenggorok,
-nyeri rongga mulut, nyeri hernia, nyeri lambung,
-terkilir, memar, rematik, -demam, influenzae,
-tuberkulosis paru, dan -sesak napas (asma).

CARA PEMAKAIAN:

Untuk obat yang diminum, rebus 15--30 g daun atau akar genje kering, lalu minum airnya. Untuk pemakaian luar, cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada tempat yang sakit, seperti keseleo, memar, reumatik, bisul, radang kulit bernanah, lalu balut.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Radang saluran kencing dan radang kandung kencing Sediakan daun genje dan rumput lidah ular (Hedyotis diffusa Willd.) dalam bentuk bahan kering (masingmasing 30 g). Cuci, lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus.Rebus ampasnya sekali lagi untuk diminum pada sore hari. Sesak napas Gulung daun genje kering (secukupnya), seperti cerutu. Bakar ujungnya, lalu isap.

Demam pada anak Rebus akar genje kering (10-15 g) dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan 3-4 kali sehari sampai sembuh. Catatan: Clerodendron sama dengan Clerodendrum.

Komposisi :

Daun mengandung alkaloid, saponin, dan polifenol. Akar dan kulit batang mengandung saponin dan flavonoid. Akarnya juga mengandung polifenol.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058